Senin, 30 Mei 2011

sebuah kesabaran

Bersabarlah saat menghadapi orang lain, karena tanpa kita sadari, kitapun telah banyak menuntut kesabaran dari orang lain

Sabtu, 28 Mei 2011


Mumifikasi fetus

Mummifikasi fetus pengertiannya adalah kematian fetus di dalam uterus dimana tidak tercemari oleh mikroorganisme menyebabkan cairan fetus diserap oleh dinding uterus setelah terjadi autolisis dan tubuh fetus mengering dan keras(mummi) disertai proses involusi uterus yang normal.Mummifikasi pada ternak biasa terjadi pada pertengahan sampai menjelang akhir kebuntingan.mummifikasi fetus pada sapi bersifat haematik dimana saat karunkula mengalami involusi terjadi pendarahan endometrium dan selapu fetus dan diikuti absorbsi plasma darah.Hal yangdapt menyebabkanmummifikasi fetus adalah kematian fetus non infeksius, torsio uteri, tali pusat yang terjepit sehingga supali darah terhambat, mummifikasi bisa terjadi pada semua hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, babi serta anjing dan kucing pun bisa mengalaminya.Gejala yang bisa dilihat ketika terjadi kematian fetus sampai terjadi mumifikasi antara lain kegaglan birahi dengan corpus luteum persisten, nafsu makan berkurang, susah defekasi, kadang disertai kholik. Pertolongan kasus ini pada induk terantung spesies hewannya. pada hewan polipara seperti babi, anjing dan kucing dimana anak lebih darisatu maka fetus yang mengalami mumifikasi akan keluar bersamaan dengan etus yang normal saat partus normal, fetus yang mengalami mumifikasi tidak berbau dan berwarna gelap. pada hewan monopara seperti sapi dan kuda penyuntikan stilbestrol 50-80mg atau estradiol benzoat 5-10mg secara intramuskuler akan menghasilkan kontraksi uterus yang akan mendorong keluar fetus dalam jangka waktu 32-72 jam. selain preparat estrogen diatas pengobatan juga bisa dilakukan menggunakan preparat PGF2Alfa atau oksitosin.Setelah berhasil dalam pengeluaran fetus induk akansegera sembuh dan siklus estrus berjalan normal lagi.

Mumifikasi fetus yaitu kematian fetus yang terjadi dipertengahan, atau sepertiga akhir masa kebuntingan, tidak memberikan inhibisi pada corpus luteum. Faktor / suatu keadaan mengapa fetus masih dipertahankan di dalam uterus karena masih adanya fetus yang masih hidup atau adanya corpus luteum yang masih ada, dan ada hubungannya dengan fetus tunggal atau ganda

Mumifikasi yang ada hubungan dengan corpus luteum persisten dijumpai terutama pada sapi dan jarang pada anjing. Karena pemeliharaan gravid pada kedua spesies ini dilakukan oleh progesterone yang dihasilkan corpus luteum, pada spesies lainnya progesterone dihasilkan plasenta fetus setelah pertengahan masa kebuntingan dan corpus luteum telah involusi.

Mumifikasi tidak terjadi dalam 3 bulan pertama masa kebuntingan karena kematian embrio fetus sebelum terjadi tulang biasanya diikuti absorbsi atau resorbsi fetus dan jaringan plasenta, kematian fetus pada bulan-bulan terakhir atau 6 minggu terakhir disertai mumifikasi fetus sering tidak diketahui pada waktu partus (stillbirth). Pada sapi dikenal static fetal carrier. Mumifikasi dapat terjadi dan diikuti oleh invasi ke uterus dan berakibat maserasi dari uterus.



Ada dua tipe mumifikasi yaitu :

1.Tipe hematik

Terjadi perdarahan dengan derajat tertentu antara endometrium dan membrane fetalis. Pada sapi bisa terjadi pada semua umur dan biasanya mengenai satu fetus tapi bisa juga kedua fetus. Pada sapi terjadi pada bulan ke 3-8 masa kebuntingan, tapi umumnya setelah bulan ke 5.bila didiagnosa maka akan dijumpai fetus tetap di uterus walaupun melampaui masa bunting.

Penyebabnya : sama dengan sebab-sebab kematian fetus normal, juga bisa disebabkan karena faktor genetic

2.Papyraceous mummification

Fetus lahir dalam keadaan mati kering terbungkus oleh selubung fetusnya dan selubung ini basah mengkilat. Yang spesifik adalah mummi ini terdapat diantara fetus-fetus lain yang terus tumbuh dan lahir hidup.

Pengeluaran mumifikasi pada fetus :

- 50-80 mg stillbestrol atau 5-8 mg estradiol, menyebabkan relaksasi cervix dan involusi corpus luteum, expulsi fetus.
- ± 80% mumifikasi dengan penyuntikan tunggal estrogen cukup dan fetus keluar 37-72 jam kemudian.
-  Dosis tinggi tunggal estrogen biasanya pada sapi berhasil mendilatasi cervix atau expulsi fetus 24-36 jam.
- Konsepsi biasanya terjadi 1-3 bulan selanjutnya.

Pertolongan pada kasus mumifikasi fetus :
  • Pada induk polipara seperti anjing dan babi, maka fetus yang mengalami mumifikasi akan keluar bersamaan dengan partus normal.
  • Pada induk monopara mengeluarkan fetus yang mengalami mumifikasi dengan penyuntikan stilbestrol secara intramuscular.
  • Penyingkiran korpus luteum secara manual yang akan disertai kontraksi uterus.
  • Pemberian preparat oksitosin.